perlengkapan dapur

Wednesday, November 30, 2011

Makalah Analisis Puisi "Berdidi Aku'




BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Sajak atau puisi merupakan suatu imajinasi yang diungkapakan oleh pengarangnya. Bagaimana seseorang tersebut menggambarkan suatu kejadian, bagaimana seseorang tersebut mengungkapkan segala isi hatinya, bagaimana seseorang tersebut melukiskan sosok dirinya, dan sebagainya.
Karya sastra sajak atau puisi adalah satu dari sekian banyak karya sastra yang cukup menarik untuk dipelajari. Didalam karya sastra puisi terdapat unsur – unsur yang harus dipelajari dan dipahami, yaitu unsur intrisik karya sastra bentuk puisi dari Metode Puisi (Unsur Ragawi/Bentuk) dan unsur intrisik karya sastra bentuk puisi dariHakekat Puisi (Unsur Jiwani/Isi)
Unsur ragawi/bentuk meliputi, diksi (diction), kata nyata (koncreet word), majas/gaya bahasa ( figurative language ), imajeri / pembayangan / citraan (imagery), versifikasi (rima, irama, metrum), tipografi/tata wajah. Sedangkan Unsur jiwani/isi meliputi, tema (sense), rasa (feeling), nada (tone), amanat/pesan/maksud (intention).
Sehubungan dengan kedua unsure puisi diatas, saya akan mencoba untuk menganalisis sajak ‘BERDIRI AKU” karya Amir Hamzah yang akan dilihat dari kedua unsur dalam puisi tersebut.

1.2 Pokok – pokok permasalahan
Pokok – pokok permasalahan dalam makalah ini, diantaranya :
  1. Bagaimanakah metode puisi (unsur ragawi/bentuk) yang terdapat dalam sajak ‘Berdiri Aku” karya Amir Hamzah?
  2. Bagaimanakah hakekat puisi (unsur jiwani/isi) yang terdapat dalam sajak “ Berdiri Aku” karya Amir Hamzah?


1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui analisis metode puisi (unsur ragawi/bentuk) yang terdapat dalam sajak ‘Berdiri Aku’ karya Amir Hamzah.
  2. Untuk mengetahui analisis hakekat puisi (unsur jiwani/isi) yang terdapat dalam sajak ‘Berdiri Aku’ karya Amir Hamzah.





BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Unsur Intrisik Karya Sastra Bentuk dari Metode Puisi ( Unsur Ragawi / Bentuk )
Dalam unsureintrisik karya sastra bentuk metode puisi , ada 6 unsur – unsur puisi yang harus diketahui dan dipahami, diantaranya :
  • Diksi (Diction). Diksi adalah pilihan kata atau penggunaan kata dalam puisi yang biasanya diusahakan oleh penyair dengan secermat mungkin. Penyair mencoba menyeleksi kata – kata baik yang bermakna konotatif maupun yang bermakna denotative sehungga kata – kata yang dipilih atau digunakan benar – benar mendukung maksud puisinya.
  • Kata Nyata (Conkreet Word). Kata nyata adalahkata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata – kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambing. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta. Sedangkan kata kongkret “rawa – rawa” dapat melanbangkan tempat kotor, kehidupan dll.
  • Majas atau Gaya Bahasa (Figurative Language). Majas merupakan bagian dari bahasa kiasan yang berarti ‘wujud bahasa yang tidak menyatakan arti yang sebenarnya’. Adapun macam –macam majas antara lain, metafira, personifikasi, litotes, ironi, hiperbola, metafora, dll,
  • Imajeri/Pembayangan/Citraan (Imagery). Penyair menumbuhkan pembayangan para penikmat sajak – sajaknya. Semakinkuat pembayangan dibangun oleh para pembaca, maka semakin berhasil citraan yang dilakukan penyair. Citraan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam , diantaranya citra penglihatan, citra pendengaran, citra perabaan, citra penciuman, citra pencecapan dan citra suhu.
  • Verifikasi (Rima, Irama, Metrum). Verifikasi menyangkut rima, irama, metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik diawal, tengah, dan akhirbaris puisi. Irama dalam arti puisi mengacu pada prosdi yang menyoal tinggi – rendah, lemah – keras, panjang – pendek, cepat – lambat. Sedangkan metrum adalah pola pembacaan yang setiap larik dibagi dua bentuk (dipisah dan jeda panjang), tetapi metrum digunakan dalam sajk lama
  • Tipografi (Tata Wajah). Tipografi atau tata wajah dalam puisi adalah bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata – kata, tepi kanan – kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulaidengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal – hal tersebut sangat menetukan pemaknaan terhadap puisi.

2.2 Unsur Intrisik Karya Sastra Bentuk Puisi dari Hakekat Puisi (Unsur Jiwani / Isi)
Dalam unsur intrisik karya sastra bentuk hakekat puisi ada 4 unsur – unsur puisi yang harus diketahui dan dipahami, diantaranya :
  • Tema (Sense). Dalam setiap karya sastra, termasuk sajak atau puisi selalu mengandung tema yang dapat kita artikan sebagi sesuatu yang menjadi pokok persoalan bagi sastrawannya.melalui tema tersebut kita akan mengetahui gagasan, pikiran, pandangan hidup, dan perasaan penyair yang bersangkutan.
  • Rasa (Feeling). Rasa atau feeling adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
  • Nada (Tone). Nada atau tone adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Melalui sajaknya, penyair dapat seolah – olah mengajak, member tahu, mencaci, menyindir, mempengaruhi, dsb, kepada para pembaca puisinya.
  • Amanat/maksud/pesan (Intention). Setiap karya sastra, termasuk sajak atau puisi pasti mengandung amanat atau pesan yang ingin disampaikan penyairnya kepada pembacanya.







BABIII
DATA DAN ANALISIS DATA


3.1 Data Sajak
3.1.1 Deskripsi Penyair (Pengarang)
Biografi Amir Hamzah-Sastrawan Indonesia
Nama : Amir Hamzah
Nama Lengkap : Teuku Amir Hamzah Pangeran Indera Putera
Tanggal lahir : Tanjung pura, Langkat, Sumatera Timur, 28 Februari 1911
Wafat : Begumit, 20 Maret 1946
Angkatan : Pujangga Baru
Karya Terkenal : Buah Rindu
Penghargaan : Pahlawan Nasional, Pemerintah RI.
Amir Hamzah adalah seorang sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru. Ia lahir dalam lingkungan keluarga bangsawan Melayu (Kesultanan Langkat) dan banyak berkecimpung dalam alam sastra dan kebudayaan Melayu.
Amir Hamzah bersekolah menengah dan tinggal di pulau Jawa pada saat pergerakan kemerdekaan dan rasa kebangsaan Indonesia bangkit. Pada masa ini ia memperkaya dirinya dengan kebudayaan modern, kebudayaan Jawa dan kebudayaan Asia yang lain.
Dalam kumpulan sajak Buah Rindu (1941) yang ditulis antara tahun 1928 dan tahun 1935 terlihat jelas perubahan perlahan saat lirik pantun dan syair Melayu menjadi sajak yang lebih modern. Bersama dengan Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane ia mendirikan majalah Pujangga Baru(1933), yang kemudian oleh H.B Jassin dianggap sebagai tonggak berdirinya angkatan sastrawan Pujangga Baru.

Kumpulan puisi karyanya yang lain:
Nyanyi Sunyi (1937),
Setanggi Timur (1939),
Begawat Gita (1933),
Syirul Asyar.
Amir Hamzah tidak hanya menjadi penyair besar pada aman Pujangga Baru, tetapi juga menjadi penyair yang diakui kemampuannya dalam bahasa Melayu – Indonesia hingga sekarang. Di tangannya Bahasa Melayu mendapat suara dan lagu yang unik yang terus dihargai hingga zaman sekarang.
Amir Hamzah terbunuh dalam Revolusi Sosial Sumatera Timur yang melanda pesisir Sumatera bagian timur di awal-awal tahun Indonesia merdeka. Ia wafat di Kuala Begumit dan dimakamkan di pemakaman Mesjid Azizi, Tanjung Pura, Langkat. Ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.

3.1.2 Sajak
BERDIRI AKU

Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang dating ubur terkembang

Angin pulang menyeduk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas



Benang raja mencelup ujung
Naik marak menggerak corak
Elang leka sayap tergulung
Dimabuk warna berarak-arak

Dalam rupa maha sempurna
Rindu-sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Menyecap hidup bertentu tuju.

3.2 Analisis Data
3.2.1 Analisis Sejak Pagi karya Sanusi Pane dilihat dari metode puisi (unsur ragawi/bentuk) meliputi :
a. Diksi
Dalam puisi Amir Hamzah dia selalu membuat pilihan kata yang penuh konotasi. Selain itu Amir Hamzah sering menggunakan kata-kata yang arkaik, sehingga pembaca akan merasa bernostalgia dengan kata-kata yang ditulisnya. Kata-kata seperti, senyap, menguirai, mengempas, berayun-ayun dan sayap tergulungidentik dengan kesunyian. Kata-kata tersebut membentuk makna kesendirian yang ingin digambarkan pengarang.
Kata “maha sempurna” dalam akhir bait juga merupakan arti konotsi dari tuhan yang maha sempurna. Kata “mengecap” memiliki arti yang ingin dirasakan. Permainan kata-kata yang digunakan yang ditulis memang sebuah misteri untuk menyembunyikan ide pengarang.
Kemisteriusan ini ditambah dengan pilihan kata arkaik seperti, “marak” dan “leka”. “marak” itu berarti cahaya sedangkan “leka” berarti lengah atau lalai. Walaupun kata-kata itu sudah tidak digunakan lagi dalam percakapan sehari-hari, mungkin saja kata-katatersebut masih ada dalam percakapan sehari-hari sewaktu Amir menulis sajaknya. Selain itu dia juga menulis kata-kata yang merupakan bahasa daerah yakni”alas”yang berasal dari Jawa yang berarti hutan. Meskipun kata-kata yang digunakan Amir ini tidak dikenali lagi, bagi Amir kata-kata itu seperti sangat puitis dan representative untuk menyampaikan gagasannya

b. Kata nyata (concrete word)
kata nyata yang digunakan oleh penyair didalam sajak ini cukup mudah dipahami oleh para pembacanya, namun ada beberapa kata dalam tiap larik yang mungkin oleh sebagian pembaca kurang dipahami dan dimengerti yang digolongkan pada blank word (kata tanpa makna).
Perhatikan larik dibawah ini!
Camar melayang menepis buih
………………………………
Elang leka sayap tergulung
……………………………....
Angin pulang mengeduk bumi
……………………………….
Dimabuk warna berarak-arak
Kata-kata yang digaris bawahi menimbulkan pembayangan pada yang dimaksudkan, oleh karena itu kata-kata tersebut dimasukan sebagian word.
c. Majas atau Gaya Bahasa
seperti halnya puisi lama pemilihan bahasa kiasan memang sangat diperlukan untuk memperindah kata-katanyasehingga makna yang diberikan bias lebih kaya dan mendalam. Dalam puisi “Berdiri Aku” yang menonjol adalah adanya personifikasi seperti ;


melayah bakau mengurai puncak
…………………………………
Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk menghemps emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun diatas alas
………………………………….
Naik marak menyerak corak
………………………………….
Dalam puisi tersebut Amir Hanzah menghidupkan ombak dan angin yang bertujuan ingin menambah kesunyian dan kesendirian penyair. Seperti halnya dengan mengagumi ombak yang menerpa pohon-pohon bakau serta desir angin yang mengempakkan semuanya terlihat kalau penyair benar-benar terlihat kalau penyair benar-benar merasa sepi dan hanya mampu melihat pemandangan sekitarnya saja.
Selain personifikasi yang dominan ada juga gaya metafora yang terlihat dari kalimat benang raja mencelup ujung dan dalam rupa maha sempurna. Penyair membandingkan apa yang dilihat dan dialami dengan kata”benang raja” dan “maha sempurna”.
Hiperbola juga nampakdalam kalimat”Rindu-sedu mengharu kalbu yang menggambarkan kesedihan dan rindu yang benar-benar mendalam. Gaya bahasa yang digunakan membuat makna puisi itu lebih mendalam dan lebih padat.
d. Citraan
Sajak Berdiri Aku ini menimbulkan imaji penglihatan ”visualimagery”, seolah-olah kita melihat suasana pantai yang indah. Keindahan terlihat dari
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang datang ubur terkembang
…………………………………..
Benang raja mencelup ujung
…………………………………..
Elang leka sayap tergulung
Dari kalimat tersebut kita disuruh melihat keindahan pantai pada sore hari yang digambarkan pengarang lewat kata-katanya. Dengan bermainnya khayal visual kita, kita akan mampu membayangkan keindahan pantai pada waktu sore yang sunyi sehingga kesediahn akan semakin terasa mencekam.

Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun diatas alas

Dalamdalam kalimat pertama imaji kita akan merasakan kesejukan dengan kata-kata tersebut tetapi satyang angin itulah yang menghempaskan harapan dan membawa lari sehingga yang terasa hanyalah sunyi yang semakin dalam.
Dengan berbagai citraan yang mampu ditampilkan penyair ini pembaca akan ikut merasakan apa yang ditulis oleh penyair dengan inderanya sendiri.

e. Verifikasi
Unsur verifikasi didalam sajak “Berdiri Aku” terdapat irama berselang, perhatikan larik dibawah ini!

Angin pulang menyeduk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun diatas alas
Benang raja mencelup ujung
Naik marak mengerak corak
Elang leka dayap tergulung
Dimabuk warnaa berarak-arak


Dalam rupa maha sempurna
Rindu sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Mengecap hidupbertentu tuju

Irama yang terdapat dalam sajak ini menyebabkan suatu pergantian bunyi pendek, lembut dan rendah karena kesunyian suasana kesunyian yang ituliskan penyair tak mungkin member irama yang tinggi dan cepat tetapi irama yang rendah atau lambat.

f. Tipograf / Tata Wajah
Peranan Tifografi dalam sajak, selain untuk menampilkan aspek artistic visual, juga untuk menciptakan nuansa makna dan suasana tertentu. Selain itu, Tifografi juga berperan dalam menunjukkan adanya loncatan gagasan serta memperjelas adanya satuan. Satuan makna tertentu yang ingin dikemukakan pada penyairnya. Tifografi dalam sajak ini penyair memanfaatkan margin halaman kertas dan dalam penulisan sajak ini. Penyair begitu memperhatikan EYD.

3.2.2 Analisis Sajak Berdiri Aku Karya Amir Hamzah dilihat dari hakikat puisi (unsur jiwani / isi) meliputi :


A Tema atau Sense
Didalam setiap sajak yang dihasilkan oleh para sastrawan atau para penyair tentunya memiliki tema tertentu. Didalam sajak Berdiri Aku ini, kita bias mengetahjui tema yang terkandung dalam sajak itu tema ini dibagi menjadi dua macam :
1. Tema Umum
Tema umum dari sajak ini adalah kesedihan
2. Tema Khusus
Sajak “BerdiriAku” ini merupakan ekspresi kesedihan yang ditampilkan penyair dengan suasana sunyi. Kesedihan ini tidak lain dikarenakan oleh perpisahannya dengankekasihnya dan dia harus pulang ke Medan dan menikah dengan putrid pamannya. Perasan sedih yang sangat mendalam digambarkan penyair dengan suasana sunyi pantai disore hari. Dengan demikian penyair hanya mampu melihat keindahan alam sekitar karena kebahagiaannya dan harapan te;ah hilang.
Kesedihan yang mendalam ini juga wujud perasaan galau penyair yang digambarkan dengan perasaannya yang dipermainkan ombak dan angin. Sehingga hanya merenungi hiduplah yang mampu dilakukannya.
Sebagian orang yang memiliki agama yang kuat dalam setian akhirnya dia hanya bias menyerahkan semua yang dia alami ini kepada tuhan. Dengan merenungi hidupnya selama ini amir berusaha untuk mengembalikan kepada Tuhan yang memberikan kepastian dalam hidupnya. Seperti yang tergambar dalam Rindu Sendu Mengharu Kalbu / Ingin Datang Merasa Sentosa / Menyerap Hidup Tertentu Tuju.
Dalam sajak ini tergambar suasana permisi penyair dalam menghadapi segala permasalahan hidupnya. Suasana permisi ini menjadikannya menjadi melankolis. Karena dari kesedihannya dalam memikirkan nasib hidup yang baginya sudah benar – benar hancur.
B. Feeling atau Rasa
Dalam sajak berdiri aku tergambar sikap pesimis penyair dalam mengadapi permasalahan hidupnya, sikap pesimis ini mejadikannya melankolis.
C. Ton atau Nada
Sajak ini mengajak kepada para pembaca untuk menjadikan hidupnya dengan penuh rasa optimis karena kandungan sajak ini si penyar menggambarkan suatu sifat yang pesimis dalam menjalani hidupnya.
D. Amanat / Maksud / Pesan ( intention )
Setiap sajak memiliki sebuah pesan atau amanat dari sang penyair kepada yang membacanya. Begitupun sajak ini Amir Hamzah ingin menyampaikan ide dan pemikiranya untuk yang membacanya supaya menyerahkan hidupnya kepada Tuhan karena hanya dialah yang mampu memberi kepastian dalam kehidupan di dunia ini.







BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Menganalisi sajak itu bertujuan untuk memahami isi sajak, menganalisis sajak berarti berusaha menangkap dan member makna kepada teks sajak sedangkan menganalisis secara unsur ragawi ( bentuk ) dan unsur jiwani ( isi ) berarti memahami unsur intrinsik yang terdapat dalam sajak tersebut.

4.2 Saran
Saya mengahapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua khususnya diri saya sendiri dan umumnya kepada para pembaca. Meskipun makalah ini masih terdapat banyak kekurangan namun demikian untuk kekurangan dan kelebihannya semoga menjadi pembelajaran lebih untuk kita semua.



No comments:

Post a Comment

Teriakasih sudah memberikan komentar yang baik di blog ini.
Jangan lupa berkunjung kembali dan tinggalkan komentarnya lagi ya !!!!