KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas diselesaikannya makalah Etika Lingkungan. Makalah ini
berisi tentang Bagaimana manusia memahami lingkungan sebagai suatu kesatuan yang
utuh, bagaimana situasi alam atau lingkungan dimasa sekarang, serta bagaimana menjaga kelestarian lingkungan hidup bagi masa yang akan
datang, tidak
lupa, rasa terima kasih kami ucapkan pada Dosen Etika Administrasi yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini .
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, demikian pula
dengan makalah ini. Untuk itu kami mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan di
dalamnya, dan oleh karenanya saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan.
.............. ,
.........................
Penyusun
DAFTAR ISI
i Kata Pengantar....................................................................................................................... 1
ii Daftar Isi............................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................................... 3
1.2 Pokok
Permasalahan........................................................................................................... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................................................... 5
1.4 Landasan Teori................................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 14
2.1 Illegal
Logging ................................................................................................................ 14
2.2 Kaitan antara Illegal
Logging dengan Etika Lingkungan................................................ 17
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 21
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara agraris, yang mana terdiri dari
daratan dan perairan yang luas. Indonesia memiliki banyak sekali pulau-pulau
yang dipisahkan oleh lautan. Indonesia dari dulu terkenal merupakan daerah yang
subur (daratan). Banyak sekali daerah daratan daripada negara kita ini yang
dimanfaatkan sebagai daerah pertanian dan juga perkebunan, hal ini karena
daratan indonesia terkenal subur sehingga baik untuk dikembangkannya sektor
tersebut. Namun semakin hari keadaan negeri kita semakin banyak mengalami perubahan.
Seiring dengan perkembangan teknologi industri, banyak lahan-lahan pertanian
dan perkebuanan yang subur dibangun diatasnya pabrik-pabrik industri dan juga
perkotaan. Perkembangan zaman juga diikuti dengan semakin banyaknya jumlah
penduduk yang mendiami negeri kita tercinta ini. Akibatnya, lahan pertanian dan
perkebunan pun semakin sempait, yang mana dikarenakan adanya pembukaan lahan
untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan kita. Selain itu juga
banyaknya lahan-lahan yang mulai tercemar dengan limbah dan tingginya kandungan
bahan-bahan kimia yang ada di dalam tanah kita. Banyak sekali lahan-lahan
perkebunan yang dulunya masih hijau bisa dikatakan vegetasi yang ada masih
cukup sekarang menjadi daerah yang kering dan gundul. Ini semua tidak lepas
dari tindakan manusia itu sendiri yang kurang bertanggung jawab. Pada dasarnya
semua yang kita lakukan akan kembali kepada kita semua kelak. Dari
kegiatan-kegiatan tersebut di atas, sudah pasti menjadi penyebab mengapa banyak
sekali terjadi bencana alam seperti halnya lonsor, banjir, dll. Penebangan
hutan yang tidak mengikuti prosedur tebang pilih menjadi hal yang paling
mendasar yang menyebabkan daerah hutan kita yang seharusnya lebat dengan
pepohonan menjadi kering kerontang. Dari hal tersebut, banyak sekali yang
merasakan danpaknya baik secara langsung maupun tidak. Banyak hewan-hewan yang
turun ke daerah pemukiman penduduk, hal ini karena mereka tidak lagi memiliki
tempat tinggal yang cocok untuk diri mereka. Mereka juga kekurangan makanan,
sehingga banyak dari mereka yang menyerang pertanian kita. Jika kita sadar,
manusia sering dirugikan karena akibat ulahnya sendiri. Tidah hanya hewan yang
dirugikan, namun di sini yang paling dirugikan adalah alam semesta ini.
Sehingga jangan heran jika banyak sekali benca banjir, longsor, dll yang
terjadi di daerah sekitar kita ini.
Krisis
lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung dari
pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”. Artinya, manusia melakukan
pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran etika. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia
berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia kurang peduli pada
norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang seharusnya dengan
norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern menghadapi alam
hampir tanpa menggunakan ‘hati nurani. Alam begitu saja dieksploitasi dan
dicemari tanpa merasa bersalah. Akibatnya terjadi penurunan secara drastis
kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi,
yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan alam pun
akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari
manusia. Kiranya tidak salah jika manusia dipandang sebagai kunci pokok dalam
kelestarian maupun kerusakan lingkungan hidup yang terjadi. Bahkan jika terjadi
kerusakan dalam lingkungan hidup tersebut, YB Mangunwijaya memandangnya sebagai
oposisi atau konflik antara manusia dan alam. Cara pandang dan sikap manusia
terhadap lingkungan hidupnya menyangkut mentalitas manusia itu sendiri yang
mempertanyakan eksistensinya di jaman modern ini dalam kaitannya dengan waktu,
tujuan hidup, arti materi dan yang ada ”di atas” materi. Dengan demikian
masalah lingkungan hidup tak lain adalah soal bagaimana mengembangkan falsafah
hidup yang dapat mengatur dan mengembangkan eksistensi manusia dalam
hubungannya dengan alam. Isu-isu kerusakan lingkungan menghadirkan
persoalan etika yang rumit. Karena meskipun pada dasarnya alam sendiri sudah
diakui sungguh memiliki nilai dan berharga, tetapi kenyataannya terus terjadi
pencemaran dan perusakan. Keadaan ini memunculkan
banyak pertanyaan, perhatian kita pada isu lingkungan ini juga
memunculkan pertanyaan tentang bagaimana keterkaitan dan relasi kita dengan
generasi yang akan datang. Kita juga diajak berpikir kedepan. Kita akan menyadari bahwa relasi
kita dengan generasi akan datang, yang memang tidak bisa timbal balik.
Karenanya ada teori etika lingkungan yang secara khusus memberi bobot
pertimbangan pada kepentingan generasi mendatang dalam membahas isu lingkungan
ini. Para penganut utilitirianisme, secara khusus, memandang generasi yang akan
datang dipengaruhi oleh apa yang kita lakukan sekarang. Apapun yang kita
lakukan pada alam akan mempengaruhi mereka. Pernyataan ini turut memunculkan
beberapa pandangan tentang etika lingkungan dalam pendekatannya terhadap alam
dan lingkungan.
1.2 Pokok Permasalahan
1
Apa dampak Illegal Logging?
2
Bagaimana kaitannya antara
Illegal Logging dengan etika lingkungan?
1.3
Tujuan dan Manfaat
Sehubungan dengan adanya suatu hal yang
melatarbelakangi masalah, maka ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam
penyusunan makalah ini, yakni:
1.
Mengetahui dampak
Illegal Logging di Kalimantan.
2.
Mengetahui
kaitan
antara Illegal Logging dengan etika lingkungan.
1.4 Landasan Teori
a.
Pengertian Etika
b. Etika
Lingkungan
c. Illegal
Logging
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Illegal Logging
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
Azhari Samlawi, Etika
Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta: DIKTI, 1997.
Bertens, K. Etika, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
1997.
Keraf, A. Sonny. Etika
Lingkungan, Jakarta: Kompas, 2002.
Haba, John. “Illegal Logging, Penyebab dan Dampaknya”. Jakarta: PMB-LIPI. 2005.
Soerjani, Mohamad, Pembangunan
dan Lingkungan, Jakarta: Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan
(IPPL), 1996.
http://blawgerpoet.blogdetik.com/2011/02/14/pembalakan-liar-hutan-indonesia/
http://kpshk.org/index.php/berita/read/2011/02/11/1404/pencegahan-dan-pemberantasan-pembalakan-liar.kpshk
http://impasb.wordpress.com/2008/02/27/penyebab-dan-dampak-rusaknya-hutan-kita/
Silahkan download untuk mendapatkan lebih lengkapnya
Type : Microsof Office Word
Size : 82 Kb
21 Lembar
Password : abisefer
Password : abisefer
No comments:
Post a Comment
Teriakasih sudah memberikan komentar yang baik di blog ini.
Jangan lupa berkunjung kembali dan tinggalkan komentarnya lagi ya !!!!